Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 02:27:40【Resep Pembaca】042 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(1)
Artikel Terkait
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
- Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG
- SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG
- BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
- Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025
- Joyland Sessions digelar November, ada L'Impératrice hingga TV Girl
- BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG

Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"

Peningkatan skala bantuan kemanusiaan PBB di Gaza alami kemunduran

Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan

Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026

Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout

Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya

Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025